84 Siswa SD Trahan Ikuti Tur Jelajah Pusaka Lasem

Penulis Batik Doodle | | 23.47
LASEM - Gerimis yang menguyur sejak Sabtu (10/3) pagi hari tidak menghalangi semangat 84 siswa SD Trahan Kecamatan Sluke untuk mengikuti tur Jelajah Pusaka Lasem bersama Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah (Fokmas) Lasem. 84 siswa itu bahkan tak segan mendaki Gunung Bugel setinggi 800 meter untuk berziarah ke makam pemimpin Perang Lasem Oie Ing Kiat.
Tur Jelajah Pusaka Lasem yang dimaksudkan untuk mengenalkan sejarah Lasem itu sendiri dimulai dari makam Raden Mas Panji Margono yang berada di Dukuh Sambong Desa Doro Kandang. Selama tur, siswa diberi penjelasan mengenai perang melawan Belanda yang menyebar dari Lasem hingga Jepara.
Masyam, salah satu anggota Fokmas dihadapan siswa SD Trahan menerangkan Panji Margono bersama Oei Ing Kiat, Tan Ke Wie dan KH Badawi merupakan pemimpin Perang Lasem melawan Kompeni Belanda tahun 1742. ''
Toleransi dan kerukunan antar umat dan etnis di Lasem sudah terjalin sejak jaman dulu.
Sehingga ketika Belanda bertindak sewenang-wenang, keempat pemimpin masyarakat Lasem itu langsung sepakat mengadakan perlawanan,'' terang dia.
Setelah dari makam Panji Margono, anak-anak SD Trahan diajak mengunjungi Klenteng Gie Yong Bio Babagan yang didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Lasem melawan Belanda. ''Di tempat ini pula masyarakat Tionghoa membuat kiem sien Oie Ing Kiat, Raden Mas Panji Margono dan Tan Ki Wee untuk mengingatkan masyarakat tentang pemimpin warga Lasem saat melawan Belanda,'' kata dia.
Selepas dari Klenteng Babagan, anak-anak diajak untuk mendaki Gunung Bugel untuk menyambangi makam Oei Ing Kiat. Sebelum mendaki siswa juga mendapatkan suguhan makanan ringan dumbeg dari warga Desa Waru Gunung yang menyambut rombongan. Tur Jelajah Pusaka Lasem sendiri diakhiri dengan mengunjungi Rumah Candu dan mengikuti pentas seni siswa di teras Klenteng Tjoe An Kiong Soditan Lasem. Gandor, salah satu pengurus Klenteng Tjoe An Kiong mengaku terkesan dengan pentas seni yang digelar oleh siswa SD Trahan II.
Sementara Kepala Sekolah Temok Spd didampingi guru pembina Drs.Mudiono, Anis S. Spd, Nuriana Spd, Suyati Spd, Sami Spd dan Sutari Spd mengatakan tur ini sangat penting untuk mengenalkan sejarah lokal kepada siswa. Dia menambahkan selama ini sejarah lokal tersebut sangat jarang diketahui oleh para pelajar. (H19)

pernah dimuat di Suara Merdeka Suara Muria tanggal 25 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar