Paket Wisata

Lasem memiliki sejumlah paket eko wisata yang layak untuk dirasakan. Selain panorama pemandangan alam, paket wisata ini juga menawarkan berbagai kesejarahan, heritage dan tradisi unik yang hanya ada di Lasem.
Untuk informasi mengenai tur Lasem, peminat biasanya menghubungi relawan Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah (Fokmas) Lasem di Radio Maloka Desa Gedongmulyo RT 4 RW I Lasem (0295) 532022 / 085325325666 (Ernantoro)
Tur Perang Lasem (1 hari tur, terbuka setiap hari)
sesi susur Perang Lasem sembari melihat Lasem
dari atas Gunung Bugel+- 600 mdpl
Tur Perang Lasem ini untuk memperingati peristiwa heroik Perang Lasem 1742 yang dipimpin empat sekawan Oey Ing Kiat, Panji Margana, Tan Kee Wie dan Kyai Ali Badawi itu melibatkan semua etnis Jawa dan Cina melawan Kompeni Belanda. Perang Lasem yang juga disebut Perang Gada Balik berlangsung hingga delapan tahun mulai 1742 - 1750. Tak urung, banyak sekali medan perang  yang sampai saat ini masih dirawat kesejarahannya oleh warga Lasem.
Dalam tur Perang Lasem ini, peminat bisa mendatangi tempat-tempat bersejarah dan makam-makam pemimpin Lasem yang terletak di puncak Gunung Bugel hingga Pantai Gedongmulyo. Selain itu, disela-sela tur, peminat juga bisa merasakan nikmatnya sajian masakan asli Lasem seperti dumbeg, lontong tuyuhan serta kopi lelet khas Lasem.
Tur Jalur Candu ( 1 hari tur, terbuka setiap hari )
menikmati berperahu di sepanjang jalur candu Sungai Bagan 
Lasem dikenal sebagai kota yang memiliki sejarah sebagai pusat peredaran candu terbesar di Indonesia. Beberapa kawasan yang pernah menjadi saksi  tempat peredaran candu di Lasem sampai saat ini masih dirawat dengan baik. Dengan Tur Jalur Candu ini, peminat selain  mengunjungi Rumah Candu (rumah tempat penyimpanan candu yang eksotik dan masih bisa dirawat dengan baik) juga akan diajak menyusuri Sungai Bagan dengan perahu. (rata-rata sewa perahu menyusur Sungai Bagan sekitar Rp 250 ribu per tur. Karenanya untuk mengikuti tur ini disarankan datang berombongan)
Sungai Bagan sendiri sejak era sebelum Majapahit hingga awal kemerdekaan menjadi bagian penting sejarah transportasi dan maritim Nusantara. Di sungai sepanjang 4 kilometer ini, berdiri pabrik kapal yang sampai sekarang dari Sungai Bagan masih bisa dilihat bekas galangannya dan sisa kapal kuno. Di akhir tur, peminat juga bisa menyaksikan keindahan Pantai Gedongmulyo yang memiliki pasir pantai putih, ombak tenang dan sunset yang menawan.  
Tur Kota Tua ( 1 hari tur, terbuka setiap hari)
anak sekolah dasar menari di halaman
klenteng Tjoe An Kiong Dasun Lasem
Sebagai kota yang dibangun selama berabad-abad, Lasem memiliki sejumlah bangunan tua yang masih terawat dengan baik. Beberapa bangunan tersebut diantaranya, Rumah Candu milik Kapiten Liem (pemimpin Cina di Lasem era 1800-an), tiga bangunan klenteng yaitu TJOE AN KIONG, POO AN BIO dan GIE YONG BIO dan sejumlah perkampungan dengan bangunan kuno.
Tur Batik Lasem (1 hari tur, terbuka setiap hari)
Lasem memiliki ciri khas sebagai kota penghasil batik tulis terbaik di Indonesia. Motif dan corak batik lasem yang berasal dari perpaduan budaya China dan Jawa sangat digemari dari generasi ke generasi. Melalui tur ini,  peminat bisa datang secara langsung ke desa-desa penghasil batik lasem untuk melihat  proses pembuatan batik lasem, berkesempatan untuk belajar membuat batik dan juga berbelanja batik lasem langsung ke perajin.
Tur Pantai ( 1 hari tur, terbuka setiap hari)
senja di Pantai Gedongmulyo Lasem
Berada di kawasan pesisir laut Jawa, Lasem memiliki sejumlah pantai yang eksotik dan bersih. Pantai Gedongmulyo misalnya bahkan masih berupa hamparan pantai perawan tanpa sentuhan modernitas, berpasir putih dan memiliki air yang jernih. Pantai yang datar ini sangat layak sebagai tempat refreshing dan wisata. Selain Gedongmulyo beberapa pantai lain diantaranya Pantai Binangun dan Bonang yang memiliki tempat pelelangan ikan segar layak konsumsi.